Kasus Pembunuhan dan Kehadiran Orang Tua
Siang tadi aku melihat deretan story di platform Instagram. Seorang temanku membagikan postingan press release kasus pembunuhan di Semarang. Pelaku pembunuhan memutilasi bosnya lantaran sakit hati karena ia sering dipukuli dan dimaki-maki waktu bekerja. Aku menyimak press release itu sampai selesai dan menemukan hal-hal yang menginspirasi. Ia tidak merasa menyesal karena telah membunuh si bos dan justru merasa puas. Ia menusukkan linggis ke kepala korban dua kali pada jam sembilan malam dan pergi ke angkringan setelahnya. Kemudian ia kembali lagi ketika hari menjelang pagi dan mulai memotong tangan dan kepala korban, seperti mahasiswa yang sengaja mengerjakan tugas di ambang batas waktu. Aku membayangkan menjadi Husein, si pelaku pembunuhan, yang duduk di hadapan banyak kamera dan diberi banyak pertanyaan oleh wartawan. Jika aku yang berada di sana, kupikir ceritaku akan lebih menarik dan menggemparkan dan akan kuberi judul “Akibat Mengasuh Anak Tanpa Membaca”. Aku memilih judul it