Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2023

Kasus Pembunuhan dan Kehadiran Orang Tua

Siang tadi aku melihat deretan story di platform Instagram. Seorang temanku membagikan postingan press release kasus pembunuhan di Semarang. Pelaku pembunuhan memutilasi bosnya lantaran sakit hati karena ia sering dipukuli dan dimaki-maki waktu bekerja. Aku menyimak press release itu sampai selesai dan menemukan hal-hal yang menginspirasi. Ia tidak merasa menyesal karena telah membunuh si bos dan justru merasa puas. Ia menusukkan linggis ke kepala korban dua kali pada jam sembilan malam dan pergi ke angkringan setelahnya. Kemudian ia kembali lagi ketika hari menjelang pagi dan mulai memotong tangan dan kepala korban, seperti mahasiswa yang sengaja mengerjakan tugas di ambang batas waktu. Aku membayangkan menjadi Husein, si pelaku pembunuhan, yang duduk di hadapan banyak kamera dan diberi banyak pertanyaan oleh wartawan. Jika aku yang berada di sana, kupikir ceritaku akan lebih menarik dan menggemparkan dan akan kuberi judul “Akibat Mengasuh Anak Tanpa Membaca”. Aku memilih judul it

Untuk Retno

Ini bukan kisah asmara, tapi sekali waktu Retno pernah bertanya padaku, “Bagaimana kau akan berterimakasih kepada orang yang telah menginspirasimu sedangkan ia tidak sadar bahwa kehidupan yang dijalaninya selama ini ternyata membuatmu terinspirasi?” Itu terjadi beberapa tahun lalu dan waktu itu kupikir kita tak perlu berterimakasih pada orang lain atas kehidupannya yang menginspirasi kita. * Sehari sebelum acara wisuda, aku masih belum memutuskan apakah akan berangkat atau tidak. Rasanya seperti tidak ada sedikit pun kebanggaan yang mendorongku untuk mendatangi acara wisuda. Apa yang bisa dibanggakan dari kuliah tujuh tahun dan indeks prestasi yang biasa-biasa saja. Lagi pula, keadaan mendukung keenggananku, tak ada teman yang kukenal yang akan duduk di kursi wisuda hari itu. Mereka sudah diwisuda jauh waktu sebelum aku. Sudah terbayang di kepalaku akan bagaimana bingungnya menunggu acara selesai. Hingga larut malam, ayah dan ibuku masih membujukku untuk menghadiri wisuda. Tapi aku