Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2021

Surti Martini

Kisah ini terjadi ketika aku duduk di bangku Sekolah Menengah Atas, tepatnya ketika aku berada di kelas sebelas. Aku sekolah di salah satu sekolah negeri di kota ini, kota pelajar. Waktu itu kelasku berada di pojok lantai dua dekat kamar mandi, di sebelah barat pintu kelasku ada sebuah tower air berdiri dan dibawahnya terdapat sumur yang tak pernah dibuka. Cerita ini bermula ketika aku sering terlambat pulang karena ketiduran di jam-jam pelajaran terakhir. Di suatu hari yang sepanjang hari itu cuaca mendung, aku dibiarkan tertidur oleh teman-temanku ketika pelajaran seni rupa. Mata pelajaran seni rupa kita semua sering pindah ke ruang seni di ujung utara lantai dua. Dan aku terbangun ketika kelas sedang kosong, aku sadar kalau itu belum jam pulang karena tas teman-temanku masih ada di kelas. Saat itu aku masih mengantuk dan tidak berminat untuk menyusul teman-temanku setelah kulihat salah seorang teman perempuanku juga tak pergi ke ruang seni. Dan aku melanjutkan tidur siang. Malam

Mampir Angkringan

Ada orang-orang yang dalam hidupnya menunggu-nunggu kematian. Ada pula orang-orang yang masih ingin berlama-lama menghirup udara tetapi dihampiri kematian terlebih dahulu. Segera setelah adzan berkumandang dan shalat maghrib ditunaikan, kami pergi ke angkringan Mbah Wakidi. Seperti hari-hari biasa, kami tiba di saat Mbah Wakidi sedang ngurupke areng. "Tak tinggal njupuk susu dilit yo, kui men ra tengak-tenguk wae kipasono areng e," kata Mbah Wakidi sambil jalan ke rumahnya. Orang-orang datang dan pergi. Datang membawa uang, pergi membawa nasi. Atau kalau mampir, mereka banyak yang minta dibikinkan teh jahe. Satu dua orang membayar tidak genap. Lama-kelamaan menjadi tiga, empat dan lima. Dan setelah yang ke-lima, aku mulai enggan menghitung lagi. Dari mulai sepi sampai sepi lagi aku masih tidak berhasrat memindahkan bokong dari bangku itu. Makin malam pula, makin melantur obrolan di angkringan itu. Kami menjelajah ke tahun 65, 98, zaman Singosari, Majapahit, Walisongo, dan ke